Kehadiran PlayStation 5 Pro (PS5 Pro) di kancah gaming global pada awal November lalu telah menggemparkan para penggemar konsol. Dengan peningkatan performa yang signifikan, PS5 Pro menjanjikan pengalaman bermain game yang jauh lebih imersif dan realistis. Namun, di tengah euforia para gamer dunia, Indonesia justru harus gigit jari. Konsol canggih ini dipastikan tidak akan tersedia di Tanah Air.
Mengapa Indonesia Ketinggalan?
Alasan tidak rilisnya PS5 Pro di Indonesia ternyata cukup mendasar, yakni terkait regulasi teknologi nirkabel. Sony secara tegas menyatakan bahwa PS5 Pro dirancang untuk beroperasi secara optimal pada jaringan Wi-Fi 7 yang memanfaatkan frekuensi 6GHz. Sayangnya, di Indonesia, penggunaan frekuensi ini belum diatur secara resmi. Alhasil, PS5 Pro yang mengandalkan teknologi mutakhir ini tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Implikasi bagi Gamer Indonesia
Ketidakhadiran PS5 Pro tentu menjadi pukulan telak bagi para gamer Indonesia yang sudah menantikan dengan sabar. Mereka harus rela menunda impian untuk merasakan sensasi bermain game dengan grafis yang lebih tajam, loading time yang lebih cepat, dan fitur-fitur canggih lainnya.
Lebih jauh lagi, absennya PS5 Pro juga berdampak pada perkembangan industri game di Indonesia. Dengan tidak adanya akses terhadap perangkat keras terkini, pengembang game lokal akan kesulitan untuk menciptakan game-game dengan kualitas visual yang setara dengan game-game konsol kelas dunia.
Peluang bagi Indonesia
Di balik kekecewaan, situasi ini juga menyajikan peluang bagi Indonesia untuk mempercepat adopsi teknologi terbaru. Ketidakhadiran PS5 Pro bisa menjadi pemicu bagi pemerintah dan regulator untuk segera merevisi regulasi terkait penggunaan frekuensi 6GHz. Dengan demikian, tidak hanya PS5 Pro yang bisa masuk ke Indonesia, tetapi juga berbagai perangkat elektronik lainnya yang memanfaatkan teknologi serupa. Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat, Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dan menjadi pemain yang lebih aktif dalam industri game global.
Selain itu, absennya PS5 Pro juga bisa mendorong pertumbuhan industri PC gaming di Indonesia. Banyak gamer yang mungkin akan beralih ke PC untuk mendapatkan pengalaman bermain game yang lebih fleksibel dan dapat diupgrade.